indrawan's blog

indrawan's blog
let's reading

Selasa, 03 Desember 2013

terjemahan



LIMA CARA UNTUK MENCEGAH ANAK ANDA DARI MEROKOK



Sebagai orang tua, untuk melihat merokok anak Anda dapat membuat Anda sangat sedih. Jika anak remaja Anda atau anak muda dewasa Anda berpikir tentang merokok, itu adalah tanggung jawab Anda untuk mengambil tindakan. Di bawah ini adalah "Lima Cara Untuk Mencegah Anak Anda Dari Merokok":

1. Mengatur Contoh

Anak Anda kemungkinan besar akan mempertanyakan otoritas Anda untuk mencegah mereka dari merokok jika Anda sendiri merokok! Menjadi contoh yang baik bagi anak-anak Anda adalah langkah besar untuk tantangan yang sulit ini.

2. bertindak lebih awal

Jika anak Anda sudah merokok, Anda ingin mendorong mereka untuk berhenti saat Anda mengetahuinya. Tidaklah cukup bahwa Anda menegur mereka. Saat ini, remaja lebih memberontak. Mereka hanya akan melakukannya lagi jika Anda mendekati mereka secara negatif.

3. Jelaskan Akibat Merokok terhadap Kesehatan

Sebagian besar anak kekurangan kesadaran ketika datang ke bahaya merokok. Pada usia yang sangat muda, mereka harus diajarkan tentang hal itu. Ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan bertemu banyak orang yang kecanduan merokok. Tapi jika mereka memiliki pengetahuan yang cukup, mereka tidak akan tergoda untuk merokok karena mereka akan menyadari bahwa dalam merokok, risiko lebih besar daripada manfaatnya.

4. Jangan Berikan kepada mereka Terlalu Banyak Uang

Anda ingin memberikan anak-anak Anda hanya cukup banyak uang sehingga mereka tidak akan tergoda untuk membeli rokok. Anda bahkan dapat mendorong mereka untuk menyimpan, daripada membuang-buang uang untuk rokok.

5. Jelaskan bagaimana Merokok Perubahan Penampilan mereka

Orang-orang muda lebih sadar tentang penampilan mereka sehingga akan sangat membantu jika Anda akan menjelaskan kepada mereka bagaimana merokok dapat merusak kulit mereka, membuat gigi kuning, dan sejenisnya. Merokok juga membuat seseorang terlihat lebih tua lebih cepat (hati-hati dengan yang satu ini - beberapa anak merokok untuk terlihat lebih tua juga).

tugas B. Inggris => artikel kesehatan



FIVE WAYS TO PREVENT YOUR CHILD FROM SMOKING


As a parent, to see your child smoking can make you very sad. If your teenager or your young adult child is thinking about smoking, it is your responsibility to take action. Below are the “Five Ways To Prevent Your Child From Smoking” :
1. Set an Example

Your child will most likely to question your authority to prevent them from smoking if you yourself smoke! Becoming a good example for your children is the major step towards this difficult challenge.

2. Act Early
If your child is already smoking, you want to encourage them to stop the moment you figure it out. It is not enough that you reprimand them. Today, youth are more rebellious. They will just do it over again if you approach them negatively.

3. Explain the Health Consequences of Smoking

Most children lack awareness when it comes to the perils of smoking. At a very young age, they should be taught about it. As they grow up, they will meet many people who are addicted to smoking. But if they have sufficient knowledge, they will not be tempted to smoke because they will realize that in smoking, the risks outweigh the benefits.

4. Don’t Give them Too Much Money

You want to give your kids just the fair amount of money so they wouldn’t be tempted to buy cigarettes. You may even encourage them to save, instead of wasting money on cigarettes.

5. Explain how Smoking Changes their Appearance

Young people are more conscious about their appearance so it would be helpful if you will explain to them how smoking can damage their skin; make their teeth yellow, and the like. Smoking also makes a person look older much sooner (be careful with this one – some children smoke to look older also).

klik here to open translation

Jumat, 29 November 2013

ENJOY YOUR LIFE



MEREKA YANG TIDAK MENGAMBIL MANFAAT



saya ingat suatu ketika sebaris pesan masuk keponselku. Yang bacanya : “untuk syeikh, apa hukumnya bunuh diri ?”

saya menghubungi pengirim untuk menemui seorang remaja di seberang jalan.

Saya katakan, “saya minta maaf, saya tidak mengerti pertanyaanmu. Dapatkah kamu mengulangi pertanyaanmu ?”

Dia mengatakan dengan tegas, “pertanyaanku cukup jelas. Apa hukumnya bunuh diri ?”

Saya memutuskan untuk mengejutkannya dengan jawaban yang tidak disangka-sangka, kemudian saya 
katakan, “hal itu dianjurkan !”

Dia berteriak, “Apa ?!”

Saya katakan, “bagaimana kalau kita membicarakan jalan terbaik untuk kamu melakukannya ?”

Remaja tersebut terdiam.

Saya katakan kepadanya, “OK. Kenapa kamu ingin melakukan bunuh diri ?”
Dia berkata, “karena, saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Orang-orang tidak ada yang mencintaiku. Kenyataannya, saya benar-benar gagal…”, dan selanjutnya dia mulai menceritakan panjang lebar kepada saya tentang kegagalannya dalam mengembangkan kecakapan diri dan ketidakberhasilannya dalam memanfaatkan potensinya.

Inilah permasalahan yang dihadapi oleh kebanyakan orang.                                                                  Mengapa setiap kita memandang diri kita begitu rendah ?

Mengapa kita layangkan pandangan kita kepada orang-orang yang berdiri dipuncak gunung, sementara kita memandang diri kita sendiri tidak mampu mencapai puncak seperti mereka, atau memanjat sejajar dengan mereka ?

Barangsiapa yang takut mendaki gunung                                                                                                    Hiduplah dia di lembah selamanya

Tahukah anda siapa yang tidak mampu mengambil manfaat dari buku ini ? atau buku yang lain yang serupa dengannya, dalam hal tersebut ?

Dialah orang yang malang yang menyerah pada kesalahan dan menjadi puas dengan kemampuannya yang terbatas, dan berkata,” ini adalah tabiatku. Aku sudah terbiasa menggunakannya; saya tidak dapat merubah jalanku. Setiap orang tahu bahwa siapa saya sebenarnya. Saya tidak akan pernah bisa berbicara seperti Khalid, atau ceria seperti ahmad, atau ziyad yang disukai oleh orang banyak. Hal itu mustahil.”

Suatu hari aku duduk dengan seorang lanjut usia di sebuah majelis. Semua yang hadir adalah orang-orang yang memiliki keahlian dan kemampuan yang biasa-biasa saja. Orang tua tersebut sedang sibuk berbicara dengan orang-orang yang berada disekitarnya. Dia tidak menonjol dari kebanyakan orang dalam berbagai hal, kecuali dari umurnya yang telah lanjut.

Saya mulai membawakan suatu ceramah kuliah dan selama ceramah saya mengutip fatwa-fatwa yang pernah disampaikan oleh syaikh ‘Allamah ‘Abd al-aziz ibn baz. Setelah saya selesai orang tua itu berkata kepada saya dengan bangga, “syaikh ibn baz dan saya adalah teman baik. Kami pernah belajar bersama di masjid kepada syaikh Muhammad bin Ibrahim kurang lebih empat puluh tahun yang lalu.”

Saya mulai memandangi orang tua itu dan terlihat diwajahnya rona kebahagiaan setelah memberikan informasi tersebut kepada saya. Dia begitu gembira pernah berteman dengan seorang yang sukses didalam hidupnya.

Saya berkata pada diri sendiri,”pria yang malang ! mengapa kamu tidak sesukses ibn baz ? kalau kau tahu jalan menuju kesuksesan, mengapa kau tidak menempuhnya ? mengapa ketika ibn baz wafat, orang-orang menangis untuknya diatas mimbar-mimbar, mihrab-mihrab, dan dikantor-kantor, serta diberbagai negeri berduka atas kepergiannya; tetapi, ketika kematian menjemputmu, mungkin, tak satupun orang akan meneteskan air mata, kecuali hanya sekedar kebaikan dan kebiasaan saja!”

Mungkin masing-masing dari kita boleh berkata,”kami mengenal si fulan dan pernah duduk dengan si fulan.” Tapi bukan itu yang patut dibanggakan. Yang patut untuk dibanggakan adalah ketika kau bisa mencapai puncak seperti mereka. Jadilah pemberani dan mulai dari sekarang bulatkanlah tekad untuk menggunakan seluruh potensimu. Jadilah orang yang sukses. Rubahlah kecemberutan di wajahmu dengan sebuah senyuman, tekanan batin dengan kegembiraan, kekikiran dengan kedermawan, dan kemarahan dengan kesabaran. Jadikan musibah sebagai kegembiraan dan keimanan sebagai senjata !

Nikmatilah hidupmu, hidup ini begitu singkat dan tidak ada waktu lagi untuk bersedih.

Sebagaimana kamu melakukan hal itu, karena alasan itulah saya menulis buku ini. Sehingga aku berjuang hingga akhir, dengan izin Allah.

Kamu akan berjuang bersama kami jika… kamu cukup berani mengambil keputusan dan gigih dalam mengembangkan potensi keahlianmu, dan jika kamu hendak mengambil keuntungan dari kecakapan dan potensimu.

ENJOY YOUR LIFE

THEY DID NOT BENEFIT




I remember once receiving a message on my mobile phone which read: “Dear Shaykh, what is the ruling on suicide?”

I called the sender to find a very young man on the other end of the line.

I said, “I am sorry, I didn’t understand your question. Can you please repeat your question?”

He said with a grieving voice, “The question is clear. What is the ruling on suicide?”

I decided to surprise him by saying in response something unexpected, so I said, “It is recommended!”

He screamed, “What?!”

I said, “How about if we discuss the best way for you to do it?”

The young man fell silent.

I said to him, “OK. Why do you want to commit suicide?”

He said, “Because, I can’t find work. People do not love me. In fact, I am an utter failure...”, and thus he began to relate to me his long story in order to prove that he had failed to develop his
interpersonal skills and was unsuccessful in utilising his talents.

This is a problem with many people.
Why do some of us feel inferior?

Why do we look at those at the peak of the mountain while thinking of ourselves as unworthy of reaching that peak as they have, or even climbing it as they did ?

The one frightened of climbing mountains
forever lives in the ditches

Do you wish to know who will not benefit from this book,? or any other similar book, for that matter?

It is the unfortunate one who surrenders to his own errors and becomes satisfied with his limited skills, and says, “This is my nature. I have become too used to it now; I cannot change my ways. Everyone knows this is how I am. I can never speak like Khalid does, or have a cheerful countenance like Ahmad has, or be universally loved the way Ziyad is. That would be impossible.”

I once sat with a very old man in a public gathering. Most of those present were people with the usual skills and abilities. The old man was busy speaking to whoever was sitting next to
him. He did not stand out in the crowd for any reason, except by virtue of his old age.
I delivered a lecture and during it mentioned a verdict given by the eminent Shaykh ‘Abd al-‘Aziz bin Baz. When I finished, the old man said to me with pride, “Shaykh Ibn Baz and I were colleagues. We used to study together in a mosque under Shaykh Muhammad bin Ibrahim, about forty years ago.”

I turned around to look at him and noticed that he seemed very happy to share this information with me. He was delighted to have accompanied a successful man once in his life.

I said to myself, “Poor man! Why did you not become as successful as Ibn Baz? If you knew the way to success, why did you not pursue it? Why is it that when Ibn Baz passes away, people cry for him from the pulpits, mihrabs, and institutes, and various nations grieve over the loss; yet, when your death comes, perhaps, nobody would shed a single tear, except out of kindness or custom!”

We all may say at some time or another, “We knew so and so and we sat with so and so.” But this is nothing to be proud of. What one can be proud of is to scale the peak as they did. Be brave and from now on be determined to utilise all the abilities you possess. Be successful. Replace the frown on your face with a smile, depression with cheerfulness, miserliness with generosity, and anger with perseverance. Turn your calamities into occasions of joy and your faith into a weapon!

Enjoy your life, for it is brief and there is no time in it for anguish.

As for how to do this, then this is the reason for my writing this book. So bear with me until the end, with Allah’s permission.

You will bear with us if... You are brave enough to be determined and persistent on the development of your interpersonal skills, and if you are willing to take advantage of your abilities and talents.

KLIK DISINI UNTUK MELIHAT TERJEMAHAN